Wednesday 22 February 2017

Pengalaman vertigo

Vertigo. Ya, bisa dibilang penyakit yang biasanya menghampiri para orang tua. Tapi tidak dengan aku. Aku mengalaminya. Sudah lama aku menderita penyakit ini, tepatnya aku pertama kali menderita sakit ini ketika aku duduk di kelas 3 SMK. Di karenakan jadwal sekolah, les dan pedalaman materi yang cukup padat dan takdir Allah tentunya, aku diberikan ujian seperti ini.

Namun, saat bulan Desember tahun lalu vertigoku kambuh dan tidak seperti biasanya. Vertigoku tak kunjung sembuh selama kurang lebih 2 bulan. Aku sudah beberapa kali berobat ke klinik, ke rumah sakit bahkan sudah sempat di rawat pun tetapi vertigo ku tak kunjung sembuh. Selama pengobatan itu sudah sering tanganku ditusuk-tusuk oleh jarum untuk diperiksa penyebab vertigoku. Dokter bilang penyebab vertigoku karena aku memiliki infeksi lambung yang sudah kronis. Aku tidak berpikir sama sekali jika aku memiliki penyakit maag yang sudah cukup parah. Karena selama ini aku tidak pernah mengeluhkan perutku sakit karena telat makan dan aku anggap biasa saja tetapi ternyata itulah penyebab vertigoku.

Aku seperti ingin menyerah dengan penyakitku, namun aku masih punya Allah tempat ku bergantung. Aku teringat masih banyak orang-orang di luar sana yang mengalami penyakit lebih parah dari apa yang ku alami. Malu rasanya jika aku ingin menyerah begitu saja sementara Dia sudah memberikan begitu banyak nikmat-Nya untukku.

Waktu berlalu, setelah keluar dari rumah sakit aku semakin ngedrop, untuk sekadar shalat pun aku harus berbaring karena untuk duduk kepalaku terasa pusing sekali. Akhirnya ibu ku membawa ku ke rumah sakit di daerah Pondok Gede tepatnya ke spesialis syaraf. Aku melakukan kontrol selama kurang lebih 2 kali bolak balik dan ya seperti biasanya, aku diberikan obat betahistine mesilate 6mg bahkan dokter sudah menaikkan dosisnya hingga 12mg untuk sekali minum selama 2 kali sehari.

Akhirnya dokter menyarankan agar aku melakukan CT-scan untuk memeriksa bagian kepala ku. Seminggu kemudian aku melakukan CT-scan dan Alhamdulillah hasilnya baik-baik saja. Justru karena hasilnya baik-baik saja dokter membuat rujukan ke RSUD Pasar Rebo untuk pemeriksaan syaraf lebih lanjut karena di rumah sakit tempat aku biasa kontrol tidak memiliki alat yang cukup memadai untuk pemeriksaan syaraf.

Setelah aku sembuh dari vertigoku yang aku derita selama kurang lebih 2 bulan Alhamdulillah atas izin Allah aku sembuh. Namun kesembuhanku tak berlangsung lama. Sekitar 3 minggu penyakitku kambuh lagi setelah aku bepergian untuk bersilaturrahim ke rumah temanku.

Dengan ini aku sadar, aku hanyalah manusia lemah dan aku bertahan sampai saat ini atas izin Allah. Aku rindu nikmatnya sehat,
Aku rindu bisa membuat quality time dengan teman-temanku,
Aku rindu pada saat dimana aku bisa beraktifitas tanpa terganggu dengan pusing yang aku alami,
Tetapi aku sadar, Allah menyayangiku dan Allah lebih tau apa yang terbaik untukku. Allah mengujiku karena Allah tahu aku kuat, dan aku mampu menjalani ini semua. Hanya saja terkadang aku mengeluh atas apa yang aku alami padahal sudah banyak nikmat yang telah Allah berikan kepadaku. Nikmat aku terlahir sebagai hamba-Nya, nikmat aku terlahir sebagai ummat Rasulullah, nikmat aku berada di tengah-tengah keluarga yang sangat menyayangiku dan masih banyak nikmat yang Allah berikan untukku yang tidak sepantasnya aku keluhkan.

Kuatkan aku ya Allah.

3 comments:

  1. thanks for nice info. boleh kinta contact ? Untuk sharing vertigo. Saya juga vertigo. Kalo boleh email ya. agrapratikta@gmail.com

    ReplyDelete
  2. Yuk sharing soal vertigo email ku sintasm89@gmail.com

    ReplyDelete
  3. Iya sy jg penderita vertigo udah 3 thn...kita jd makin sadar nikmat sehat itu luar biasa

    ReplyDelete